Sabtu, 27 Oktober 2012

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA KEHAMILAN



PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM PADA KEHAMILAN

A.   Pemeriksaan protein urin (metode asam asetat)
Rasionalisasi     : untuk mengetahui kadar protein yang terdapat dalam urin yang dapat mengindikasikan risiko pre-eklampsi, penyakit ginjal
Alat  dan bahan        :


v  Urin 5 cc
v  Asam asetat 6% (1 cc)
v  Lampu spirtus 1 buah
v  Tabung reaksi 2 buah
v  Sarung tangan 1 pasang
v  Spuit 2-3 cc
v  Pipet 2 buah
v  Korek api
v  Tissue dan kertas saring
v  Bengkok atau ember dengan larutan klorin 5%



Pelaksanaan :
1.    Isi tabung reaksi masing masing dengan urin yang sudah disaring 2-3 cc (satu tabung reaksi untuk control)
2.    Panaskan urin diatas lampu spirtus berjarak 2-3 cm dari ujung lampu sambil digoyang-goyangkan hingga mendidih
3.    Tambahkan 4 tetes asam asetat 6% pada salah satu tabung
4.    Panaskan sekali lagi
5.    Bandingkan dengan urin control
Catatan:
NO.
WARNA
PENILAIAN
1.
Jernih
(-)
2.
Keruh/butiran halus
(+)
3.
Endapan
(++)
4.
Mengkristal
(+++)

B.   Pemeriksaan Glukosa Urin (Metode Benedict)
Rasionalisasi      : untuk mengetahui kadar glukosa yang terdapat dalam urin yang dapat mengindikasikan kondisi diabetes mellitus yang mungkin akan diperburuk kondisinya dengan adanya kehamilan.

Alat dan Bahan :


v  Benedict
v  Urin wanita hamil
v  Kertas saring
v  Tabung reaksi
v  Rak, penjepit tabung, sarung tangan
v  Lampu spirtus
v  Korek api
v  Spuit 5 cc
v  Pipet
v  Bengkok
v  Waskom berisi larutan klorin o,5%



Pelaksanaan :
1.    Isilah 2 tabung reaksi dengan pereaksi benedict masing-masing 2,5 cc
2.    Masukkan urin yang telah disaring pada salah satu tabung tersebut sebanyak 4 tetes
3.    Panaskan diatas lampu spirtus sampai mendidih
4.    Simpan di tempat tabung, biarkan dingin
5.    Bandingkan dengan tabung yang lain, dna lihat perbedaan warnanya
Catatan :
NO
WARNA
PENILAIAN
1.
Biru/Hijau Keruh
(-)
2.
Hijau/ Hijau kekuningan
(+)
3.
Kuning/ kuning kehijauan
(++)
4.
Jingga
(+++)
5.
Endapan Merah Bata
(++++)
                       


C.    Pemeriksaan Hemoglobin (Metode Sahli)
Rasionalisasi      : untuk mendeteksi terjadinya anemia diluar fisiologis pada ibu yang dapat membahayakan.
Alat dan Bahan :


v  Standar hemoglobin 1 set (Haemometer)
v  HCL 0,1%
v  Sarung tangan bersih
v  Aquades
v  Lanset steril
v  Kapas/tissue kering
v  Pipet 2 buah
v  Klorin 0,5 %
v  Autoclick
v  Spuit


Pelaksanaan :
1.    Mengisi tabung sahli dengan ditetesi HCL 0,1% N sampai batas angka 2 tabung scula
2.    Memasang spuit yang telah diisi udara pada pipet penghisap
3.    Pakai sarung tangan bersih untuk menghindari kontak langsung dengan darah
4.    Tusuk ujung jari dengan lanset steril
5.    Bersihkan darah yang pertama keluar dengan kapas/tissue kering
6.    Massase dengan jari dan hisap darah dengan pipet penghisap sampai darah mencapai garis warna biru pada tabung atau angka 20 mm
7.    Usaplah ujung pipet dengan tissue kering untuk menghindari sisa darah di luar pipet
8.    Masukkan pipet ke dalam tabung sahli kemudian keluarkan darah dengan mendorong spuit sambil menarik pipet keluar
9.    Aduk HCL dengan darah sampai benar-benar tercampur dan diamkan 3-5 menit supaya hematin dan darah berubah menjadi asam hematin
10. Masukkan aquades tetes demi tetes ke dalam tabung sahli, aduk kembali setelah ditetesi sampai warnanya sama dengan warna standar
11. Lihat terdapat pada angka berapa permukaan darah, angka itulah yang menunjukan kadar Hb.
(dalam membaca hasil pemeriksaan tabung sejajar dengan mata, tepat pada lengkungan di bagian tengah, bukan di bagian pinggir cairan)
Normal           :
Kadar hemoglobin normal :
Lebih dari atau sama dengan 11 g/dl
Kadar hemoglobin anemia ringan:
Diantara > 8 dan < 11 g/dl
Kadar hemoglobin anemia berat:
Kurang dari atau sama dengan 8 gr/dl


Sumber    :
1.    WHO dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan tenaga Kesehatan. 2011. Panduan Asuhan Antenatal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar